Ceritaku

KISA ANAK YANG PERGI RANTAU

Kini,

aku tahu hidup di tanah rantauan

bagaikan orang asing

yang tak sama hidup bersama mama, bapak

dan adik-adik,

Di sini,

susah, senang, aku jalani saja

tanpa berbuat apa-apa

di tanah rantauan yang asing

seakan-akan hidup ini tak berguna,

Kini,

aku tahu dan sadar

sejak kecil aku sudah dibina

oleh orang tuaku, mama dan bapak

sebagai pegangan di masa depan,

Dengan sebekal ilmu dan didikan mereka

aku mampu bertahan hidup dan menjalaninya

hidup apa adanya

dengan penuh rasa syukur dan hormat .

BY kansaslege 

MENGEJAR ARTI HIDUP YANG ABADI

Dunia ini penuh dengan berbagai ‘barang-barang’ yang bisa membuat saya tertarik untuk kesenangan semu. Banyak orang juga tidak pernah fokus dengan tujuan hidup (ke depan) mereka, serta tidak pernah berfikir akan hidup bahagia demi masa depan. Tetapi, banyak orang juga berfikir akan hidup bahagia masa kini. Walaupun begitu, saya pun ingin merasakan barang-barang yang bisa membuat saya tertarik untuk masa kini dan tidak berfikir atau memandang masa depan hidup saya akan seperti apa.

Dunia ini menggoda siapa saja yang berada di dalamnya. Banyak teman-teman saya yang terjebak dalam kesenangan semu, termasuk saya sendiri yang ditawarkan oleh dunia. Ketahuilah, dunia ini ibarat air laut. Semakin kau minum, maka akan semakin haus; semakin kita mengejar dunia, maka akan semakin kita terpercaya olehnya.

Ingatlah, hidup kita ini tidak hanya sekedar di dunia ini; bukan untuk selamanya. Dunia ini penuh dengan berbagai macam kesenangan, kegembiraan, keindahan, bahkan kenikmatan. Jika kita melihat dan menyimak apa yang terjadi di antara kita (orang Papua), maka marilah kita belajar untuk sadar dan patut pada tujuan kita masing-masing demi mewujudkan impian kita atau tujuan kita yang sudah kita rencanakan dalam diri kita; demi membangun bangsa yang tertindas ini. Marilah kita renungkan kembali arti hidup ini, karena arti hidup inilah yang akan menentukan kehidupan kita di masa depan.

Demikian pula dengan kebiasaan kita sehari-hari, yang kita lalui bersama-sama untuk menghabiskan waktu, seperti bersenang-senang, ngobrol, dan lain sebagainya (dalam kesenangan semu). Marilah kita sebagai generasi muda penerus bangsa ini bersatu dalam satu hati, satu tujuan, satu harapan, dan satu keyakinan untuk mencapai keinginan kita masing-masing. Kita pun bisa melawan atau meninggalkan barang-barang tersebut. Dengan demikian, kita tekad dan patut pada tujuan kita atau principal yang sedang kita jalani secara perlahan-lahan untuk mendapatkan keinginan tersebut.

Apa yang kita kejar selama hidup ini? Satu-persatu, semua akan meninggalkan kita, hingga tak ada lagi yang tersisa, kecuali amal yang kita kerjakan semasa kita hidup di dunia. Sadarilah, semua ini hanya sementara. Kelak, segala bentuk kenikmatan, keindahan, kemewahan, ataupun kesenangan dunia yang kita kejar selama ini akan berakhir dan pergi meninggalkan kita.

Semoga kita semakin menyadari akan arti hidup ini; kehidupan ini bukan hanya untuk mengejar perhiasan dunia yang semu, tetapi mengejar arti hidup yang abadi dalam kehidupan kita demi masa depan. Dan, kadang kala, saya sendiri pun bertanya-tanya pada diri saya, “Kenapa saya harus mengejar mimpi saya?”

Copybeko

Kansaslege