Home » » Ibu Kandung Jadi Tersangka Pembunuhan Bocah Clarita

Ibu Kandung Jadi Tersangka Pembunuhan Bocah Clarita

Written By Frengky_Nayak on Rabu, 14 Februari 2018 | 14 Februari

Stop Tersangaka Pada Generasi Penerus Ras Melanesia
"Tersangka tidak memberi makan dan meninggalkan Clarita di luar rumah di suhu dingin"

OPALIMA-WENE WAMENA -- Kepolisian Resor Jayawijaya, Provinsi Papua menetapkan mama kandung dari bocah perempuan bernama Clarita diduga sebagai pembunuh anaknya itu. Akibat penyiksaan fisik bekepanjangan yang diterima, Clarita yang sempat dirawat di RSUD Wamena menghembuskan napas terakhir.
Kapolres Jayawijaya AKBP Yan Pieter Reba di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Ahad (21/1), mengatakan, mama korban mengakui perbuatan kasar terhadap bocah usia sembilan tahun ini sudah dilakukan sejak September 2017 lalu. Namun ibu dari Clarita tidak langsung ditahan.
"Pelaku adalah ibu kandung sendiri atas nama Rolina Wahyuni, sudah kami amankan tadi malam. Cuma karena dia lagi hamil, sehingga kita titip di PPA Mapolres," kata Kapolres.
Sebelum meninggal pada Jumat lalu, bocah yang duduk di bangku SD itu sempat disekap, tidak diberi makan dan dikucilkan oleh ibunya. Seperti membiarkan Clarita tinggal di luar rumah saat hujan dengan suhu di Jayawijaya yang sangat dingin dan hanya memeluk satu boneka kecil.
"Ada juga bekas-bekas sulutan rokok, dan kemungkinan terbakar karena air panas juga, sehingga itu yang membuat badan anak ini menjadi panas. Anak ini termasuk disekap, sehingga kalau keluarga ada yang datang dan menanyakan anak ini, dia (ibunya) bilang Clarita dibawah sama om-nya ke Jayapura. Dia juga tidak diizinkan ke sekolah," katanya.
Dari hasil visum pihak rumah sakit yang diterima kepolisian, anak perempuan ini meninggal dunia karena banyaknya luka di tubuhnya. Kakak dari korban sudah mengakui perbuatan mamanya.
"Suaminya yang sekarang bekerja di Lanny Jaya, juga sudah pernah menegur istrinya, tetapi perempuan (mama korban) menyampaikan bahwa ini bukan anak kamu (karena tersangka pernah bercerai)," katanya.
Berdasarkan pengamatan kapolres, secara fisik pelaku tidak mengalami gangguan jiwa, sehingga perilaku itu dipandang sebagai pelampiasan amarah terhadap mantan suami yang merupakan ayah dari korban.
"Saya melihat mungkin karena ada konflik rumah tangga, yang mungkin mantan suami (ayah korban) mungkin masih menelepon atau apa-apa begitu, karena kalau dilihat dari sisi ekonomi, saya lihat rumahnya layak dan tidak mungkin orang menderita makan," katanya.

Sumber: Antara
Posted :Jack Fery
Share this article :
 
Support : Creating Website | Nayak Bloger Cominuty | Kansas_Nayak
Nayak Bloger Comunity © 2017. OPALIMA-WENE - All Rights Reserved
Creating Website Published by Frengky alua
Proudly powered by Nayak Bloger comunity