Home » » KISAH NYATA GADIS DESA

KISAH NYATA GADIS DESA

Written By Frengky_Nayak on Kamis, 03 November 2016 | 03 November



          Dian panggil saja saya dengan sebutan itu, gadis desa dari daerah pedalaman kampung yang belum tau apapun,yaitu: wamena kampung abusa, jau dari kota ,berterimakasih kepada Allah dengan segala pengalaman pahitku di masa lalu, terlahir didaerah yang terpencil jauh dari kota, di besarkan dari lingkugan yang mengharapkan anaknya untuk menghasilkan uang, tanpa harus bersekolah terlebih dahulu, pilihan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya, lulus dari Smp tidak punya keinginan untuk melanjutkan sekolah ,inget kata nenek moyang, " Perempuan mau sekolah setinggi apapun tetep kantornya  adanya  di dapur", hmmmm apa iya, semua berkata seperti itu, pikirku pendek saya menyetujui pikiran nenek moyangku, bodoh memang, tanpas sekolah saya mau jadi apa, mengharapkan pengeran tampan melamarku dengan sekarung berlian, dan membawa kereta kencana,  mirip seperti dongeng yg di ceritakan mamaku, ditunggu tunggu pangeran tanpan tak kunjung datang, yang datang malah pangeran kodok, bawa sekarung gabah, dengan memakai truk, syukur kalo truk itu punya dia, lah itu juga yang punya majikannya, 
    Dengan pedenya dia melamar aku yang berpacaranpun tak pernah, hanya bermimpi berharap pacarku nanti mirip irgi fahrezi tapi apalah daya mimpi di siang bolong, dikampung yang mrirp seperti irgi kan gak pernah ada, adanya ya kayak ikuu ora jelas ora karuan petantang petengteng, ngomongnya ngalor ngidup, badan kayak cacin kepanasan malu-malu tapi malu-maluin, bingung aku juga mau menerima apa nggak, mamak sudah bilang aku itu udah untung ada yang mau ngawinin, orang desa, orang gak punya, kagakmau sekolah, cakep juga nggak ( waktu itu sich memang belum cakep, tapi sekarang paling cakep seantero jagat). kedatangan dia untuk mengenal lebih jauh tidak berhasil, karna aku masih kecil kepikiran akan menikah muda membuatku tak enak makan dan tak enak tidur, sakit perut yang menjadi-jadi sampai janji mamaku dengan calon menantunya di batalkan karna ku harus di bawa ke rumah sakit untuk belama-lama di sana, memang dasar tidak jodoh alhamdulilah tidak menjadi nyonya supir truk bersyukur banget dah hahahahahahahah tertawalah aku dengan lantang meskipun perut sakit kagak nahan.
        Disinilah kisahku dimulai, yang membuatku berfikir keras orang tuaku kehabisan uang untuk membiayai rumah sakit yang begitu mahal dia tidak pernah cerita berapa besarnya biaya itu, tapi saya sudah membaca dari raut muka mereka yang berkomikasi melalui air matanya, sepulang dari rumah sakit saya ingin memutuskan untuk berkerja apapun untuk mengganti biaya rumah sakit tersebut, bekerja di luar negri sebagai TKW, atau mencari peluang di jakarta, hanya ada tawaran pembantu dan cafe, saya memilih tawaran kafe waktu itu, kafe itu apa sich restoran apa warung nasi, kalau tak ku coba kita tak akan tau, bergegaslahlah saya dengan senangnya pegi ke jakarta, bahagia sekali bakalan kerja di restoran,makan enak jalan- jalan di jakarta lihat monas ancol, dan taman mini, itu saja yang ada di pikiranku, tapi apa daya tetap orang desa yang tak tau apa-apa belum mengerti apa itu jakarta dan isinya apa, setelah saya masuk kedalam ruang lingkup pekerjaan baruku, saya mulai aneh dengan keganjalan yang ada di dalamnya, prempuan dengan pakaian sexi dandan menor, sayakan baik hati dan beriman tetap diterapkan dalam pikiran positive saya,  hmmm mungkin anak-anak kota selalu pakaian yang seperti wajar  beda dangan yang kaya di kampung, cuma pakai rok panjang lengan panjang, benar-benar asing orang yang ada di sekitarku kalo gak ditanya ya gak bakalan ngomong, ternyata ada satu ibu yang sudah setengah baya, denga panggilan mami saya di ajarkan berpakaian, dandan makup, dan perawatan tubuh, saya mulai curiga dengan apa yang di di kerjakan mereka, setelah saya di rias sudah cukup cantik dan berpakaian bagus saya di kenalkan kepada laki-laki paruh baya dengan banyak uang, dia mulai memegang pundak saya, lalu ibu itu biang "sudah kamu jangan takut dia bos kamu di sini, masih dengan pikiran positive saya " oh ini toh bos saya, dia akan menggaji saya, saya harus berbuat baik," malam sudah larut mata mulai ngatuk ibu itu menyuruh saya untuk istirahat setelah dia menganalkan saya kepada semua temannya,ada beberapa teman di sana bertanya asal dan yang lainnya dan tentunya mereka memberitahukan kepada saya apa yang akan saya kerjakan saat ini , apakah saya sudah tau pekerjaan apa yang akan saya kerjakan saat ini,,,, mereka memberitau dengan detilenya, saya hanya bisa mendengar tanpa bisa mengatakan sepatah kata apapun gemetaran tubuh saya, merinding bulu kuduk saya, jantung berdetuk sangat cepat darah mengalir terlalu keras, mataku tak kuat menampung air mataku, ingin menangis tapi berusaha sabar di depan mereka, bermalam- aku tak bisa tidur kangen orang tua, kampung halaman mamak ku bapaku mereka selalu menghubungiku menanyakan kabar, betah gak, makannya cukup gak, tidurnya gimana, kerjaannya bagus apa nggak, dengan mengharapkan mereka tenang saya hanya bisa berbicara yang indah-indah, di dalam hati ini saya menjerit, pilihan hidup yang salah, tuhan mengirimku takdir yang tidak sesuai dengan keinginanku, kata ustad saya berbuat dosa itu dilarang tapi kenap tuhan mengirimku ketempat seperti ini, apa dosa saya, apakah ini takdir saya, sebenarnya saya malas mebicarakan tentang apa pekerjaan itu bagiku, 

       Karna saya belum dapat melayani tamu seperti yang lainnya karna saya masi perawan saya hanya menemai kalau mereka bernyanyi, tangan jahil merka sungguh membuatku menangis dan berteriak, apa yang aku lakukan, berbulan berlalu tawaran begitu banyak untuk para pemburu perawan, aku muak dengan lingkungan ini yang kupikirkan bagaimana caranya saya keluar dari sini, lari dari semua ini.
       Sampai akhirnya saya mengenal laki-laki tampan yang begitu peduli dengan aku, perhatian yang membuatku terpesona, saya jatuh cinta dengan laki-laki ini 
curhatan gadis desa.
editor: frengky
Posted:kansaslege.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Nayak Bloger Cominuty | Kansas_Nayak
Nayak Bloger Comunity © 2017. OPALIMA-WENE - All Rights Reserved
Creating Website Published by Frengky alua
Proudly powered by Nayak Bloger comunity