Home » » Baliem wamena

Baliem wamena

Written By Frengky_Nayak on Sabtu, 16 Januari 2016 | 16 Januari


Lembah Baliem merupakan lembah di pegunungan Jayawijaya. Lembah Baliem berada di ketinggian 1600 meter dari permukaan laut yang dikelilingi pegunungan dengan pemandangannya yang indah dan masih alami. Suhu bisa mencapai 10-15 derajat celcius pada waktu malam.
Lembah ini dikenal juga sebagai grand baliem valley merupakan tempat tinggal suku Dani yang terletak di Desa Wosilimo, 27 km dariWamenaPapua. Selain Suku Dani beberapa suku lainnya hidup bertetangga di lembah ini yakni Suku Yali dan suku Lani.
Lembah adalah sekitar 80 km panjang sebesar 20 km dengan lebar dan terletak di ketinggian sekitar 1,600-1,700 m, dengan populasi sekitar 100.000 jiwa.

gambar di desa wosilimo
Penemuan Lembah Baliem dan kehadiran tak terduga dari populasi yang besar pertaniannya ditemukan oleh ekspedisi ketiga zoologi Richard Archbold untuk New Guinea pada tahun 1938. Pada tanggal 21 Juni sebuah selatan penerbangan udara Reconnaissance dari Hollandia (sekarang Jayapura) menemukan apa ekspedisi disebut 'Grand Valley'. Secara bertahap kemudian lembah sejak itu telah dibuka terbatas untuk pariwisata yaitu dengan adanya Festival Lembah Baliem.


OBJEK WISATA
Jalan-jalan di Wamena sebaiknya memiliki rencana yang jelas. Kita harus mempertimbangkan juga harga-harga yang sangat tinggi di sini. Kita bisa memilih mobil, motor, sepeda , becak atau angkutan umum. Untuk rental mobil sehari biasanya 800.000, sedangkan harga bensin eceran 20.000/ liter, naik ojek ongkos sekali jalan dalam kota biasanya 10.000 , becak perjalanan dalam kota 10.000. sedangkan angkutan umum dalam kota adalah 4.000.
Jangan panik ketika mendengar harga barang-barang yang tinggi, ini disebabkan akses satu-satunya dari Jayapura ke Wamena hanya melalui jalur udara. Dari Jayapura biasanya naik pesawat Trigana Air, Walesi Air atau Merpati Nusantara dengan ongkos Jayapura-wamena sekitar 600.000-900.000 atau bisa juga menggunakan pesawat Hercules dengan ongkos yang lebih murah tapi penumpang harus berdiri.  Jangan kaget kalo bilang laebih murah lomayan juga tujuan jayapura wamena sekitaran 300.000-600.000
Sedangkan menuju kabupaten-kabupaten lain di Pegunungan Tengah tidak semuanya bisa langsung dari Jayapura, harus ke Wamena dulu kemudian dari Wamena ditempuh dengan menggunakan peswat-pesawat perintis dan sebagian ada yang bisa ditempuh dengan jalur darat. 
Beberapa wisata Alam di Jayawijaya
1.       Jembatan Gantung Wesaput
Jembatan gantung ini terletak di Wesaput, sekitar 2 kilometer di Selatan Wamena. Lokasi ini bisa ditempuh dengan mobil, motor maupun dengan angkutan umum. Jembatan gantung ini pada mulanya dijalin dari rotan kemudian diperkuat dengan kawat baja.mask ke area ini tidak dipungut biaya.
jembatan kuning
2.       Telaga Anegera
Telaga ini memiliki panjang 1 kilometer dan lebar 100 meter. Selain pemandangannya yang indah, daya tarik telaga ini adalah Desa Anegera yang berada di dekat telaga. Telaga ini terletak 38 kilometer dari Kota Wamena. Dan dapat dicapai dengan 45 menit berkenderaan.

3.       Gua Kontilola
Gua ini memiliki stalagmite dan stalagtit yang sangat indah. Di dasar gua terdapat sungai dengan air yang mengalir. Gua ini terletak di Desa Abusa, Distrik Kurulu, sekitar 20 menit perjalanan dari kota Wamena.
4.       Gua Wihuda
Gua ini bercabang di dalamnya. Cabang sebelah kiri memiliki panjang sekitar 100 meter, sedangkan cabang sebelah kanan panjangnya sekitar 905 meter. Gua ini terletak di Desa Wosilimo,Distrik Kurulu.
5.       Telaga Biru Maima
Telaga biru Maima diyakini mengandung misteri tentang asal usul lahirnya manusia di Lembah Baliem. Telaga biru Maima yang dalam bahasa daerah berarti “tempat di bawah dimana ada air”. Airnya selalu berwarna biru kehijau-hijauan.
6.       Sumber Air Garam di Atas Gunung
Berada di desa Jiwika dapat di tempuh dari Kota Wamena selama 20 menit. Kemudian untuk ke tempat air asin butuh waktu sekitar 1,5 sampai 2 jam dengan berjalan kaki.
maima


Wisata Budaya
1.       Mumi Aikima
Merupakan manusia yang diawetkan, disebut dengan mumi Aikima karena terleak di Desa Aikima, Distrik Kurulu. Berjarak sekitar 5 Km dari Wamena, bisa ditempuh dengan kendraan roda empat atau roda 2, pemandangan yang bagus akan kita dapatkan sepanjang perjalanan ke sana.
Mumi Aikima berasal dari seorang kepala suku besar yang pernah menguasai lembah Baliem yang bernama Werupak Elosak. Kepala suku ini dikenal ramah dan bijaksana sehingga untuk menghormatinya maka jasadnya tidak dibakar atau dikubur melainkan diawetkan. Selain di Aikima terdapat 2 mumi lain, salah satunya terletak di Desa Jiwika (15 KM dari Wamena) yang berusia sekitar 300 tahun  dan di Desa Pumo/Asologaima (33 KM dari Wamena) yang berusia sekitar 250tahun.

2.       Musem Pilamo
Museum ini terletak di desa Wesaput ,di dalam Museum ini memamerkan beberapa produk budaya dari masyarakat Lembah Baliem. Museum ini dibka dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore seiap hari. Pada hari libur dibuka sampai jam 4 sore. Koleksi museum ini diantaranya senjata-senjata tradisional yang digunakan dalam perang antar suku pada masa lampau. Senjata tersebut dinamakan Apwerek.

3.       Patung Ukumiarek
Patung yang sangat dihargai oleh penduduk Wamena ini adalah patung kepala suku yang terbunuh ketika terjadi perang antar suku Asokobal dan Suku Wiles. Patung ini merupakan symbol keberanian masyarakat Lembah Baliem yang berpartisipasi pada pilihan kebebasan penduduk pada tahun 1969. Patung Ukumiarek berwujud seorang laki-laki yang memakai Horim ( Sarung untuk menutup aurat dari bahan akar liar) serta ikat tradisional yang merupakan symbol keberanian seorang pejuang Lembah Baliem. Tangan kanan Patung ini memegang sebuah kapak batu sedangkan tangan kirinya memegang sebuah tombak.

4.       Festival Lembah Baliem
Festival Lembah baliem mempertunjukkan budaya suku-suku di Lembah Baliem. Festival ini sangat terkenal sampai ke Mancanegara sehingga biasanya banyak menarik turis Mancanegara pada bulan Agustus. Festival ini dilaksanakan menyambut tanggal 17 Agustus. Dalam festival ini dipertunjukkan atraksi perang-perangan dan juga berbagai atraksi yang menjadi tradisi suku-suku di sekitar Lembah Baliem seperti lomba pacu babi, lomba memainkan alat music budaya.


Share this article :
 
Support : Creating Website | Nayak Bloger Cominuty | Kansas_Nayak
Nayak Bloger Comunity © 2017. OPALIMA-WENE - All Rights Reserved
Creating Website Published by Frengky alua
Proudly powered by Nayak Bloger comunity